Dinotefuran sangat aman untuk mamalia. LD50 transoral akut dinotefuran adalah 2450mg / kg pada tikus jantan dan 2275mg / kg pada tikus betina. Tikus jantan 2840mg / kg, tikus betina 2000mg / kg. Pada tikus dengan LD50 perkutan akut> 2000mg / kg (pria dan wanita). Tidak ada teratogenik, karsinogenik atau mutagenesis. Dinotefuran juga sangat aman untuk kehidupan akuatik. Uji toksisitas ikan menunjukkan bahwa ikan mas yang diberi perlakuan dinotefuran nm (48h)> 1000mg / L dan daphnia> 1000mg / L. Demikian pula toksisitas dinotefuran terhadap burung juga sangat rendah, dengan LD50 transoral akut> 1000mg / kg untuk burung puyuh. Toksisitas dinotefuran terhadap lebah ditemukan dalam risiko sedang hingga tinggi, dan periode pembungaan tanaman dilarang.

Ini memiliki karakteristik membunuh kontak, gastrotoksisitas, endotoksin dan akar yang kuat, efek cepat tinggi, durasi efikasi yang lama selama 4-8 minggu (durasi teoritis efikasi selama 43 hari), spektrum insektisida yang luas, efek kontrol yang sangat baik pada serangga di menusuk dan menghisap mulut, dan menunjukkan aktivitas insektisida yang tinggi pada dosis yang sangat rendah. Ini terutama digunakan untuk mengendalikan kutu daun, wereng, wereng, thrips, lalat putih dan strain resistennya pada berbagai tanaman seperti gandum, beras, kapas, sayuran, pohon buah-buahan dan tembakau, dan memiliki efisiensi tinggi terhadap hama coleoptera, diptera, lepidoptera dan homoptera dan juga memiliki efisiensi yang tinggi terhadap hama kesehatan seperti kecoa, rayap dan lalat.